ACEH TIMUR – LSM di Kabupaten Aceh Timur menilai oknum wartawan terkadang gagal faham dalam menerjemahkan suatu isi berita, bahkan tak heran jika ada yang diduga telah menjadi Buzzer perusahaan yang anti kritik.
“Yang parahnya lagi, ketiga ada warga ataupun organisasi yang mengkritik seperti kebijakan BPMA dan PT Medco E&P Malaka yang menggelar kegiatan di luar Aceh, Eeh… muncul berita tendensius dan menyerang pribadi sipenulis dan pengkritik, inikan aneh,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Investigasi LSM ForMAT Khairul Rizal, Sabtu (3/12/2022).
Menurut Khairul Rizal, wajah saja jika ada LSM, elemen sipil, ataupun organisasi tertentu yang menyumbang saran kepenguasa maupun perusahaan ataupun lembaga tertentu, demi kemaslahatan dan kemajuan Aceh, asalkan saran itu bersifat membangun.
“Yang kami tidak habis fikir, kenapa masih ada sekelas oknum wartawan seperti Hasballah Kadimin tidak bisa mencerna bahasa media. Jangan-jangan, yang marah-marah itu oknum, kalau dia benar-benar tau menjalankan fungsinya tidak seharusnya bersikap seperti Buzzer bayaran,” sebut Rizal.
Kritik dan saran menurut Rizal itu penting agar para pengguna kebijakan tidak los kontrol, apalagi yang disarankan itu kepihak BPMA dan PT Medco E&P agar melaksanakan kegiatan di provinsi Aceh, agar dapat membantu menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar, ini koq malah ada oknum yang mengatasnamakan wartawan yang marah.
“Ini kan aneh, perusahaan yang dikritik, Eeh, ada oknum wartawan yang kebakaran jenggot. Biasanya yang marah-marah itu gagal memahami konteks tujuan kritikan, apalagi jika jika kita perhatikan oknum yang membela perusahaan itu memang tidak ada hasil karya jurnalistiknya, hanya merek saja sebagai wartawan. Jadi ya kita maklum saja, ketika bersuara asal bunyi dan terkesan ABS (Asal Bapak Senang),” terang Rizal.
Untuk itu Rizal meminta kepada elemen sipil maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) jangan pernah takut untuk bersuara, apalagi demi sebuah perubahan dan kebaikan bagi masyarakat, karena tanpa adanya LSM dan media yang memberitakan setiap informasi, perubahan susah dicapai.
“Kita mengajak LSM dan media yang selalu fokus membela kepentingan masyarakat jangan menyerah menyuarakan kebenaran, dan kalian jangan takut jika ada Buzer-buzer bayaran, ataupun oknum-oknum yang tidak memihak kepada masyaraka. Karena keberadaan LSM dan wartawan yang kritis sangat didambakan oleh masyarakat demi sebuah perubahan,” pungkas Rizal. (adm)