Telan Anggaran Hampir Rp4 Miliar, Gedung KAHMI Aceh Centre Diresmikan

Ilustrasi

BANDA ACEH – Pembangunan Gedung Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh yang hampir menelan anggaran Rp4 miliar rupiah akhirnya diresmikan penggunaannya pada Rabu (23/2/2022).

Gedung para mantan Aktifis HMI ini akan diresmikan oleh Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT pada Rabu sore, di Gampong Cot Cut Aceh Besar.

Koordinator KAHMI Aceh Zulfikar Lidan menuturkan, Gedung KAHMI Aceh Centre ini yang dibangun dari hasil donasi wakaf Keluarga Besar KAHMI Aceh juga mendapat dukungan dari Pemerintah Aceh.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, meskipun lokasi gedung tersebut berada di wilayah Aceh Besar tapi jaraknya hanya 1 Km dari kampus Universitas Syiah Kuala.

“Pada peresmian ini kami mengundang seluruh keluarga besar alumni HMI dan KAHMI yang ada di seluruh Aceh, Alhamdulillah mereka antusias untuk menghadiri acara yang bersejarah ini,” kata mantan Ketua Umum HMI Cabang Banda Aceh.

Pada peresmian Gedung KAHMI ini tambah Zulfikar Lidan, hadir juga dalam peresmian ini Ahmad Doli Kurnia, Majelis Nasional KAHMI Pusat yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

“Kami berharap gedung ini dapat dimanfaatkan, bukan hanya oleh KAHMI dan HMI tapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat,” harap Zulfikar Lidan.

Sementara itu Ketua Badan Wakaf KAHMI Aceh, Dr. Muhammad Dayyan, M.Ec menuturkan bahwa gedung KAHMI Aceh dibangun dengan biaya Rp3,6 milyar rupiah, dari mulai pengadaan tanah seluas 555 meter persegi.

“Biaya tersebut dari wakaf alumni dan kader HMI serta bantuan hibah pemerintah Aceh,” sebut Muhammad Dayyan mantan Ketua Umum HMI Banda Aceh yang saat ini aktif di akademisi.

Gedung tersebut nantinya selain sebagai sekretariat KAHMI Aceh tambah Dayyan, juga sebagai pusat pendidikan kader HMI di Aceh seperti training, dan pengembangan skill bahasa asing (Arab dan Inggris).

“Guna menyiapkan kader HMI untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi baik dalam dan luar negeri, kemampuan membaca Alquran atau tahsinul Alquran,” tandasnya.

Kemudian badan wakaf KAHMI Aceh juga akan melanjutkan penggalangan wakaf baik cash wakaf maupun aset lainnya seperti kebun dan property sebagai sumber pembinaan kegiatan HMI dan KAHMI Aceh.

“Sehingga nantinya Organisasi intelektual ini akan lebih mandiri dan bermartabat,” harap Muhammad Dayyan. (Myd)

Pos terkait