ACEH TIMUR – Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH menghadiri pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr (HC) Ir Airlangga Hartarto MBA MMT di Jakarta.
Dalam pertemuan ini Bupati Rocky Sampaikan banyak hal, terutama terkait ekonomi di Aceh Timur dimasa pandemi Covid-19. Pertemuan dengan Airlangga Hartarto ini berlangsung di ruang kerjanya pada Kamis (3/2/2022).
Dalam pertemuan ini turut dibahas pengembangan pembangunan ekonomi masyarakat berbasis kawasan dan UMKM menyangkut ekonomi di masa pandemi covid 19.
“Pembahasan kita dengan pak Menteri terkait dengan pengembangan pembangunan ekonomi masyarakat berbasis kawasan dan UMKM terutama menyangkut ekonomi dimasa pandemi ini,” kata Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH, Kamis (3/2/2022).
Dalam pertemuan itu, Rocky turut memaparkan kondisi geografis Aceh Timur serta sejumlah potensi andalan yang dimiliki oleh kabupaten ini. Selain itu juga beberapa contoh kawasan yang dimiliki oleh Aceh Timur.
“Beberapa contoh kawasan di Aceh Timur yang sudah terbangun seperti kawasan pusat pemerintahan, Kawasan Industri Aceh Timur (KIA), Kawasan Minapolitan, Kawasan Agropolitan, serta Kawasan Integrasi Wisata, ini juga turut kita sampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,” sebut Rocky.
Selain itu tambah Rocky, Aceh Timur juga mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM), tambak udang terintegrasi berbasis kawasan (Shrimp Estate), serta Conservation Response Unit (CRU) gajah, dan Sumatera Rhino Sanctuary (Suaka Badak Sumatera).
Aceh Timur jug memiliki potensi dibidang budidaya tambak. Berdasarkan data yang diperoleh adapun pembudidaya sejumlah 5.582, dengan
Luas tambak 18.814 hektar, serta jumlah petak 5.282 unit dengan jumlah produksi sekitar 14.455 ton.
Selain itu Aceh Timur juga memiliki kawasan lindung dan hutan mangrove yang berada di 8 kecamatan, dengan luas kawasan mencapai 9.621 Ha, dan dianggap sangat cocok untuk silvofisheries yang sesuai untuk eco-wisata.
Tak hanya itu, dalam pertemuannya dengan Airlangga Hartarto ini Bupati Aceh Timur juga mengulas luas wilayah Aceh Timur yang mencapai luas 6.040,60 Km,. dengan jumlah penduduk 436.081 jiwa (2020), dengan 24 Kecamatan, serta memiliki 63 Mukim dan 513 Desa, dengan jumlah penduduk 436.081 jiwa yang tersebar di 24 kecamatan.
Sementara untuk Agropolitan, Aceh Timur juga memiliki perkebunan sawit, karet dan coklat. “Khusus dibidang pertanian kawasan ini juga turut menanami padi, jagung dan kedele,” tambah Rocky.
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten Aceh Timur dalam rentang waktu 2016 – 2020, Perekonomian Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2020 mampu tumbuh sebesar 1,79 persen, namun peningkatan yang terjadi lebih rendah jika dibandingkan peningkatan ekonomi pada tahun sebelumnya yang mencapai 4,42 persen.
“Perlambatan kinerja ekonomi pada tahun 2020 itu dipengaruhi karena adanya pandemi Covid-19. Pembatasan kativitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berdampak pada perekonomian,” tambahnya.
Dibidang prestasi Kabupaten Aceh Timur menoreh beberapa capaian pada tingkat nasional sampai dengan 2021. Diantaranya prestasi gemilang yang berhasil dicapai yakni; Opini laporan keuangan daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), selama 7 tahun berturut-turut dari 2014 sampai 2020.
Selain itu juga kawasan tanam kedelai terintegrasi 26.000 ha (2016), Daerah penghasil gabah kering terbanyak ke 6 di Indonesia (2016), Selain itu, Aceh Timur juga memperoleh Penghargaan Pelayanan Perizinan Terbaik Se-Indonesia melalui Aplikasi Si Cantik Cloud pada 2018, serta Lokus nasional kawasan perdesaan melalui RPKP 2016-2019.
Tak hanya itu, Kabupaten Aceh Timur juga memperoleh beberapa capaian prestasi di level nasional seperti, Penghargaan standar nasional pelayanan publik terbaik se-Indonesia oleh Ombudsman RI pada 2019, penghargaan daerah peduli konservasi dan perlindungan satwa liar oleh Kementerian LHK (2020).
Selain itu juga diperoleh Penghargaan KB sejuta Akseptor oleh BKKBN (2020), Penghargaan BKN Awards Peringkat l Nasional (2021), serta Penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (PAE) 2021, dan tambak udang terintegrasi berbasis kawasan (Shrimp Estate) 400 ha.
“Namun seiring kondisi daerah yang turut dilanda pandemi Covid-19, tentunya juga berefek pada bidang perekonomian. Untuk itu kita turut menyampaikan banyak hal kepada pak menteri agar dapat menggerakkan kementerian teknis dibawah Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Aceh Timur yang turut terkena dampak pandemi Covid-19,” harap Bupati Aceh Timur (*)
Penulis: Mahyuddin
Editor: Safrizal