Lailan Fajri Saidina Isi Kuliah Umum BJI Lhokseumawe 

LHOKSEUMAWE – CEO Tandaseru serta Psychology and Training Consultant, Lailan Fajri Saidina, mengisi kuliah umum yang digelar oleh sekolah jurnalistik Basri Daham Jurnalism Institute (BJI) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe, Sabtu (4/12).

Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa BJI Lhokseumawe, perwakilan dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malikussaleh Lhokseumawe, Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (HKJ-KPI) IAIN Lhokseumawe, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Universitas Malikussaleh dan UKM Lembaga Pers Unimal.

Pada kesempatan tersebut, Lailan Fajri Saidina menyampaikan materi tentang “Membangun relasi yang baik di dunia jurnalistik”.

Bacaan Lainnya

“Kepada jurnalis pemula kita berharap agar dapat menunjukkan eksistensinya sebagai jurnalis yang professional. Karena ini penting juga salah satu pilar penting dalam kehidupan berbangsa,” kata Lailan.

Lailan menambahkan, salah satu acuan penting dalam menjalankan profesinya, hendaknya kode etik yang paling penting untuk dijunjung. Karena itu juga yang membuat harga diri seorang jurnalis menjadi terkawal dengan baik serta semakin dihargai oleh berbagai kalangan.

“Kita juga imbau kepada jurnalis pemula agar tidak terjebak dengan yang menggiring mereka keluar dari konteks profesi jurnalisme. Dan kepada pihak luar (Narasumber) harus melihat secara objektif bahwa banyak jurnalis memiliki peran besar dalam menyampaikan visi misi kebangsaan melalui karya jurnalistik,” ungkapnya.

Lailan berharap, khususnya bagi peserta yang ikut kuliah umum dengan topik bagaimana membangun jaringan, adalah salah satu elemen penting sebagai seorang jurnalis karena dengan kemapuan membangun jaringan membuat semua orang nyaman.

“Sehingga sangat membantu kita, sebagai jurnalis dalam medapatkan informasi dari narasumber. Karena itu senantiasa menjaga relasi juga hubungan baik dengan siapapun. Dan tidak disalah artikan sebagai upaya kita untuk menghilangkan profesionalisme kita. Tetap saja kode etik harus di tegakkan, tapi relasa senantiasa di bangun dan dijaga sebaik mungkin,” imbuhnya. (*)

Pos terkait