80 Warga Surade Sukabumi Diduga Keracunan Usai Makan di Acara Hajatan

Puluhan warga keracunan (Foto: Ist)

Sukabumi –  Sedikitnya sejumlah 80 orang Warga Surade Sukabumi Jawa Barat Diduga Keracunan Usai Santap Menyantap makanan Hajatan.

Sekitar 80 orang warga di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan. Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan yang disajikan di acara hajatan warga.

Seperti dilansir detikcom pada Minggu (22/8/2021), keracunan dialami warga dari Kampung Sindanghayu, Desa Wanasari kemudian beberapa warga lainnya dari Kampung Simpangkaret, Desa Citangla.

Bacaan Lainnya

Kepala Puskesmas Surade, dr Solitaire kepada wartawan menuturkan, adapun efek dan gejala yang dirasakan antar warga beragam, ada yang mual, muntah-muntah hingga buang air besar.

“Mulai dari Magrib tadi warga terus berdatangan dengan keluhan sakit perut yang hebat kemudian disusul mual dan muntah. Berdasarkan riwayat pagi tadi warga sekitar jam 11.00 WIB, pergi ke acara hajatan dan membawa makanan dari sana,” kata dr Solitaire, Minggu.

Menurut Solitaire pihaknya sudah mengambil sampel makanan hingga muntahan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Nun hingga kini sebutnya, sudah ada 80 orang yang mengalami rawat jalan akibat keracunan itu.

“Sampel makanan kita ambil dari segala jenis makanan yang dimakan oleh warga, dan juga sampel muntahan sudah dibawa ke Labkesda untuk untuk dipastikan apa penyebab keracunannya. Karena indikasi jelas karena keracunan makanan. Statusnya hingga saat ini ada sebanyak 80 orang korban rawat jalan. Observasi sementara di Pustu Warnasari 3 orang, sebagian ada yg sudah pulang timgggal satu orang di Pustu Warnasari,” sebutnya.

Salah seorang sumber warga yang dihubungi wartawan mengungkap puluhan warga itu awalnya mengeluh gejala keracunan selepas Ashar. Mereka diketahui habis mengikuti acara hajatan di wilayah Kampung Sindanghayu.

“Mereka menghadiri acara yang sama di Kampung Sindanghayu. Satu persatu kemudian mereka berobat ke Pustu terdekat, upaya penanganan sudah dilakukan aparat Puskesmas dan pihak kecamatan, termasuk evakuasi korban ke pusat pengobatan terdekat,” sebut sumber itu.(*)

Pos terkait